Babarengan.com – Ketika cuaca terik menyapa, tak ada yang lebih menyegarkan selain segelas es cendol atau es dawet. Keduanya menawarkan kesegaran yang unik dengan perpaduan santan, jeli hijau, gula jawa, dan es batu. Meski sering dianggap sama, es cendol dan es dawet memiliki perbedaan yang menjadikannya unik. Berikut ulasan lengkap mengenai persamaan dan perbedaan kedua minuman tradisional ini.
Persamaan Es Cendol dan Es Dawet
Keduanya sekilas tampak serupa. Keduanya terdiri dari santan cair yang diisi dengan jeli hijau, kemudian ditambahkan gula jawa cair yang manis. Kombinasi ini memberikan rasa yang lezat dan menyegarkan, sangat cocok dinikmati saat cuaca panas. Es batu yang dicampurkan ke dalamnya semakin menambah sensasi dingin yang memanjakan tenggorokan.
Perbedaan Es Cendol dan Es Dawet
1. Bahan Baku
Perbedaan utama terletak pada bahan baku jeli hijaunya. Es cendol menggunakan tepung kacang hijau atau hunkwe sebagai bahan dasarnya, sedangkan es dawet dibuat dari tepung beras. Pewarna makanan dan air daun pandan suji ditambahkan untuk memberikan warna hijau yang menarik serta aroma khas pandan yang menggugah selera.
2. Asal Daerah
Es cendol berasal dari Sunda, Jawa Barat, sementara es dawet merupakan minuman khas Banjarnegara, Jawa Tengah. Meskipun begitu, es dawet juga dapat dengan mudah ditemukan di berbagai daerah lain, seperti Jawa Timur dan bahkan ada varian khusus seperti es dawet Jabung dari Ponorogo.
3. Tekstur
Tekstur keduanya juga berbeda. Es cendol memiliki tekstur yang lebih kenyal seperti jeli, sedangkan es dawet lebih lembut dan halus. Dari segi ketebalan, es dawet cenderung lebih tebal, memberikan sensasi yang berbeda saat dinikmati.
4. Penyajian
Penyajian es cendol dan es dawet juga memiliki perbedaan yang signifikan. Es cendol biasanya disajikan dengan tambahan potongan nangka, memberikan aroma dan rasa yang manis dan segar. Sebaliknya, es dawet seringkali ditambahkan topping tape ketan yang memberikan rasa fermentasi yang unik. Selain itu, es cendol umumnya hanya memiliki satu warna, yaitu hijau segar, sementara es dawet bisa hadir dalam berbagai warna seperti ungu, hitam, dan merah muda.
5. Proses Pembuatan
Proses pembuatan kedua minuman ini juga berbeda. Es cendol dibuat dengan mesin pencetak khusus yang dilengkapi tutup penekan, sehingga ukuran cendol lebih panjang. Sementara itu, es dawet dicetak menggunakan saringan berongga yang digoyangkan, membuat bentuknya lebih pendek dan tebal.
Es cendol dan es dawet tidak hanya sekedar minuman, tetapi juga merupakan bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang patut dibanggakan. Keduanya memiliki sejarah dan tradisi yang melekat erat dengan budaya masyarakat lokal.
Chef Eddrian Tjhia, seorang chef terkenal, mengatakan, “Es cendol dan es dawet adalah representasi dari warisan kuliner Indonesia yang kaya. Setiap tegukan membawa kita kembali ke akar budaya yang penuh dengan kelezatan dan kehangatan.”
Baik es cendol maupun es dawet menawarkan kesegaran dan kelezatan yang tiada duanya. Perbedaan dalam bahan baku, asal daerah, tekstur, penyajian, dan proses pembuatan menjadikan keduanya memiliki karakteristik yang unik. Dengan memahami perbedaan dan persamaan ini, kita bisa lebih menghargai kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang sangat beragam.
Minuman ini bukan hanya pelepas dahaga, tetapi juga simbol kebanggaan akan warisan kuliner yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Jadi, saat Anda menikmati segelas es ini, ingatlah bahwa Anda sedang menikmati sepotong sejarah dan budaya yang kaya dari Indonesia.
Baca juga: Desa Wisata Malasari: Keindahan Alam, Kearifan Budaya Sunda, dan Aktivitas Menarik di Tengah Bogor
Sumber: Detik.